18 Juni 2011
TAWAKAL
TAWAKAL
Oleh Hamidurrohman
Dewan Pengasuh PP Alkhoirot
www.hamidurrohman.wordpress.com
Buletin Alkhoirot Edisi 10/Vol. 02/April /2008
Orang yang satu ini membikin orang-orang di sekitarnya terheran-heran sekaligus kagum, karena di pandang dari segi performance (penampilan) juga dari keilmuan biasa-biasa saja (rata-rata), tapi ketika dia mendapat musibah / cobaan dia tetap istiqomah dalam ibadahnya juga dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Begitu juga giliran dia mendapat nikmat yang besar sekalipun seperti ketika dia menemukan emas satu kwintal di kebun depan rumahnya, dia tetap tenang serta pandai menyikapinya dengan baik, yaitu dengan bersyukur pada Alloh SWT dan melaksanakan kewajiban zakatnya juga mentasarufkannya (membelanjakan) untuk diri dan kelurga dan lain-lain. Sementara sebagian orang ketika menjadi OKB (orang kaya baru) banyak yang menjadi bingung dan stres. Ternyata setelah diselidiki, dia orang yang bertawakkal (memasrahkan segala urusannya) pada Alloh SWT. Sehingga menimbulkan pertanyaan yang cukup menggelitik, apa dan bagaimana tawakkal itu yang bisa membikin orang yang biasa-biasa saja menjadi begitu hebat?
Dalam al-Qur'an terdapat ayat yang menyebutkan tentang tawakkal, seperti "Dan hanya pada Alloh hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman" (QS. Al-Maidah: 23), "Dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri" (QS. Yusuf:67)
juga "Dan barang siapa bertawakkal pada Alloh niscaya alloh akan mencukupkan (kebutuhannya)" Attholaq:3 dll dari firman Alloh ini saja sudah menunjukkan keharusan tawakkal bagi setiap individu muslim.
Dalam membangun tawakkal langkah pertama kita harus beriman sepenuhnya bahwa tiada Tuhan selain Alloh yang maha satu dan yang tiada sekutu baginya yang ditampilkan dengan ucapan لا إله إلا الله وحده لا شريك له dan beriman dengan kekuasaan Alloh atas semua makhluk yang ditampilkan dengan ucapan له الملك dan beriman dengan kemurahan serta kebijaksanaan Alloh yang ditampilkan dengan ucapan و له الحمد maka barang siapa yang mengucapkan:
لا إله إلا الله وحده لا شريك له, له الملك وله الحمد وهو علي كل شيء قدير
dengan keyakinan yang sepenuhnya tentu sesuai maknanya serta menjadikannya sifat yang tetap ldi hati juga menguasainya, maka dia telah punya iman yang menjadi dasar utama tawakkal pada Alloh SWT. Tapi tentu tentang iman selengkapnya perlu pembahasan panjang.
Lalu bagi seseorang yang bertawakkal apakah harus meninggalkan segala usaha dan menunggu jatuhnya bintang dari langit? Baginda Nabi Muhammad SAW yang mana beliau adalah sebaik-baiknya contoh dan sebaik-baiknya orang yang bertawakkal, ketika perang memakai pakaian perang/baju baja atau yang lain, juga memerintahkan pasukan menjaga diatas bukit juga membuat parit di sekitar Madinah beliau juga berhijrah serta memerintahkan untuk hijrah juga pernah memberi nafkah istri-istrinya untuk masa setahun penuh pernah juga bersabda "ikatlah dan bertawakkallah" pernah ada seorang shahabat Nabi bertanya pada beliau "Wahai Rasululloh apakah kita berobat" Jawab beliau "Ya" , ini semua menunjukkan bahwa usaha menyelesaikan masalah tidaklah menghilangkan ketawakkalan seseorang, yang penting adalah jangan sampai menyandarkan penyelesaian pada selain Alloh, karena memang secara hakikat hanya Dialah yang bisa memberi
manfaat atau yang lain. Misalkan dalam kasus orang sakit, silahkan kalau mau minum obat, tapi jangan menjadikan obat sebagai tumpuan kesembuhan, tapi bertawakkallah pada Alloh dan pasrahkan semua urusan padaNYA.
Yang perlu diingat adalah bahwa segala amal ibadah kepada Alloh termasuk tawakkal, akan bernilai di sisi Alloh dan insyaalloh akan dibalas dengan banyak kebaikan dunia akhirat, dengan catatan kalau kita melakukannya hanya untuk mencari Ridlonya, kalau kita lakukan karena ingin di puji orang atau ingin orang lain kagum atau terheran-heran, maka tak ada nilainya di sisiNYA.[]
0 komentar:
Posting Komentar